Selamat Datang Di Rumah Sederhana Kami Salam Hangat Untuk Semua
DKR KESAMBEN | DKR WLINGI | DKR SELOPURO | DKR BINANGUN | DKR WATES | DKR DOKO | DKR GANDUSARI | DKR TALUN | DKR KANIGORO | DKR GARUM | DKR KADEMANGAN | DKR WONOTIRTO | DKR SUTOJAYAN | DKR NGLEGOK | DKR PONGGOK | DKR SRENGAT | DKR UDANAWU | DKR WONODADI | DKR KUNIR | DKR PANGGUNGREJO | DKR SELOREJO| DKC Kab.Blitar

Harkitnas 2010 dan Moralitas Bangsa yang Terpuruk

Berawal Pada hari Minggu, 20 Mei 1908, pada pukul sembilan pagi, bertempat di salah satu ruang belajar (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen (STOVIA), dr Soetomo menjelaskan gagasannya. Dia menyatakan hari depan bangsa dan Tanah Air ada di tangan mereka. Maka lahirlah Boedi Oetomo, organisasi yang kemudian ikut memberikan inspirasi bagi lahirnya nasionalisme Indonesia. !

Kini, setelah 102 tahun kemudian, agaknya semakin sulit menemukan nasionalisme di bangku-bangku sekolah hingga universitas. Mahalnya biaya pendidikan membuat nasionalisme Jadi bahan ledekan bagi pelajar dan mahasiswa. Semakin asem kemudian bagi pelajar yang bergerombol di atap kereta api atau bis kota tak perduli nyawanya untuk menonton sepakbola. Berkelahi, merusakl fasilitas kota, membawa pentung dan samurai sudah tak lagi sungkan.


Hari Kebangkitan Nasional (HARKITNAS) telah tiba hari ini. Tepatnya Kamis, 20 Mei 2010, genap 102 tahun sejak 20 Mei 1908 silam. Momentum Harkitnas diperingati tiap tahunnya dengan berbagai cara, khususnya Upacara Bendera. Pada dasarnya momentum ini hanyalah sebagai pengingat sejarah masa lalu. Perayaan begitu ramai, khidmat dan penuh warna. Tetapi, apalah arti jika tidak ada yang dapat dijadikan hikmah dari peringatan dimaksud, melainkan sekedar peringatan.


Memontum Kebangkitan Nasional perlu diisii dengan kemampuan yang kita miliki. Mulai dari diri sendiri, dari hal-hal kecil dan harus dimulai sejak dini (K. H. Abdullah Gymnastiar)


Sadar atau tidak, masyarakat negeri ini masih menganut paham doing that is not good. Semestinya perlu ditanamkan sikap cinta terhadap kebangsaan, yang terjadi malah DEGRADASI kebangsaan yang kian membumbung tinggi. Budayakan do the best, kompetitif, prosedural dan disiplin terhadap tata etika serta aturan formal kehidupan berbangsa dan bernegara.

Apalah arti Peringatan HARDIKNAS...?

Kalimat ini sering terngiang dalam benak para kaum muda Indonesia. mari kita mencermati makna terdalam dari kalimat tersebut.

Alasan demi alasan lahir atas kalimat di atas. Paling awal dinyatakan bahwa Organisasi BO (Budi Oetomo) bukanlah organisasi yang mendukung Kemerdekaan Indonesa, justru mendukung Penjajahan Belanda waktu itu. Bahkan bukanlah organisasi pertama di Indonesia, melainkan telah ada organisasi sebelumnya.

Perayaan demi perayaan, peringatan hari nasional apa pun. Saat ini dapat digambarkan seperti apa respon masyarakat dalam menyikapi peringatan tersebut. Mengapa ini terjadi, karena masyarakat mengganggap telah terjadi pembalikan fakta sejarah yang benar-benar menjadikan bangsa ini terkungkung sekian lamanya.

Tapi, patutkah kita tidak memperingati tiap hari besar dimaksud...?

Yang terpenting adalah sebesar apa tindakan dan upaya kita dalam mengubah paradigma masyarakat agar bisa berpikir jernih demi kemajuan bangsa yang lebih baik. Sejarah tetaplah sejarah, bukan hanya menjadi hiasan belaka di masa silam.

Terpaku pada kalimat di atas, tidaklah akan menyelesaikan masalah yang menyelimuti Indonesia. Kalau bukan sekarang kapan lagi, kalau bukan kita siapa lagi.



Dengan Semangat Kebangkitan Nasional
Kita Tingkatkan Ketahanan Masyarakat
Dalam Kerangka NKRI




Tingkatkan Kreatifitas, jangan hanya terpaku pada apa yang dapat diberikan Negara dan Pemerintah pada kita. Tapi, kreatiflah...

Kembangkan ide dan kreatifitas, gali sedalam-dalamnya potensi yang dimiliki. Yakin dan percaya bahwa tiap individu telah dibekali dengan segudang keahlian sejak LAHIR. Hanya saja butuh pemahaman guna mengimplementasikan segala kemampuan itu.

Tentunya mesti diawali dengan kata "BIASAKAN-lah". Semoga kita dapat TERBIASA hingga tercapailah KEMANDIRIAN.

Indonesia didirikan berdasarkan atas tetesan keringat, darah dan airmata para pahlawan.
Tetapi hendaknya kita jangan membangun Negara tercinta kita ini diatas tetesan Darah dan airmata para rakyat kecil.
Merdeka.

BANGKIT dan terus MAJU
Upaya yang ikhlas dan tulus akan menghasilkan karya terbaik.


0 Comments:

Post a Comment



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share


Share/Bookmark