Selamat Datang Di Rumah Sederhana Kami Salam Hangat Untuk Semua
DKR KESAMBEN | DKR WLINGI | DKR SELOPURO | DKR BINANGUN | DKR WATES | DKR DOKO | DKR GANDUSARI | DKR TALUN | DKR KANIGORO | DKR GARUM | DKR KADEMANGAN | DKR WONOTIRTO | DKR SUTOJAYAN | DKR NGLEGOK | DKR PONGGOK | DKR SRENGAT | DKR UDANAWU | DKR WONODADI | DKR KUNIR | DKR PANGGUNGREJO | DKR SELOREJO| DKC Kab.Blitar

Buka bersama Dkr wonotirto

allhamdullah,hari ini lumayan lancar untuk acara yang baru saja kita laksanakan. kegiatan rutin yang
di adakan setiap bulan puasa ini tadi di laksanakan di rumahnya kak puput. beda dengan acara -acara tahun kemarin buka bersama yang di adakan di rumahnya kak dwi.

meskipun menu nya begitu sangat sederhana,tapi untuk acara tergolong meriah....(katanya sih... karena saya sendiri juga kebagian nulis aja nih,ngk ikut buka bersama tadi,duh cucian banget yow...!!ya gini lah nasibku,pas yang enak-enak selalu ngak kebagian.giliran yang susah aja nih pasti ngak bakalan kelewatan.

Presiden SBY Akan Buka Perkemahan Pramuka di Aceh

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dijadwalkan akan membuka Perkemahan Pramuka Wirakarya Nasional 2010 di Banda Aceh. Kegiatan tersebut dilaksanakan pada 22-29 November mendatang, merupakan kegiatan reguler Pramuka pertama yang diadakan di Aceh. Kepastian kehadiran Presiden SBY tersebut disampaikan Ketua Kwartir Daerah (Kwarda) Pramuka Aceh yang juga Wakil Gubernur (Wagub), Muhammad Nazar seusai presentasi rencana Perkemahan Wirakarya di hadapan Pengurus Kwartis Nasional (Kwarnas) Pramuka, di Gedung Pramuka Gambir, Jakarta, Kamis (4/2).

Hadir dalam presentasi itu Ka Kwarnas Pramuka Prof dr Azrul Azwar dan sejumlah penguruh Kwarnas. Saat presentaasi, Muhammad Nazar didampingi  pengurus Kwarda Pramuka Aceh, Azhari Basyar, Jufrie, dan Anas M Adam.  Sepanjang sejarah kepramukaan di Aceh, menurut Muhammad Nazar, baru kali ini event perkemahan Wirakarya Pramuka Nasional berlangsung di Aceh. Aceh dipercaya sebagai tuan rumah setelah disepakati dalam musyawarah nasional Pramuka tahun lalu, sebut Muhammad Nazar.

Perkemahan Wirakarya tersebut akan diikuti lebih dari 10 ribu pandu Pramuka dari seluruh Indonesia, negara Asean dan Timur Tengah. Kegiatan akan difokuskan kepada pengabdian masyarakat yang dilaksanakan selama satu pekan dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain kegiatan: gampong bersih,gerakan cinta kebersihan di dayah dan tempat-tempat pendidikan serta rumah ibadah, gerakan cinta lingkungan berupa penanaman pohon, gerakan ekonomi pariwisata dan lain-lain.

PADA zaman purba, kepulauan tanah air kita disebut dengan aneka nama. Dalam catatan bangsa Tionghoa kawasan kepulauan kita dinamai Nan-hai(Kepulauan Laut Selatan). Berbagai catatan kuno bangsa India menamai kepulauan ini Dwipantara (Kepulauan Tanah Seberang) nama yang diturunkan dari kata Sansekerta dwipa (pulau) dan antara (luar, seberang). Kisah Ramayana karya pujangga Valmiki yang termasyhur itu menceritakan pencarian terhadap Sinta, istri Rama yang diculik Ravana, sampai ke Suwarnadwipa (Pulau Emas, yaitu Sumatra sekarang) yang terletak di Kepulauan Dwipantara. Bangsa Arab menyebut tanah air kita Jaza’ir al-Jawi (Kepulauan Jawa). Nama Latin untuk kemenyan adalah benzoe, berasal dari bahasa Arab luban jawi (kemenyan Jawa), sebab para pedagang Arab memperoleh kemenyan dari batang pohon Styrax sumatrana yang dahulu hanya tumbuh di Sumatra. Sampai hari ini jemaah haji kita masih sering dipanggil “Jawa” oleh orang Arab. Bahkan orang Indonesia luar Jawa sekalipun. “Samathrah, Sholibis, Sundah, kulluh Jawi(Sumatra, Sulawesi, Sunda, semuanya Jawa)” kata seorang pedagang di Pasar Seng, Mekah.
Lalu tibalah zaman kedatangan orang Eropa ke Asia. Bangsa-bangsa Eropa yang pertama kali datang itu beranggapan bahwa

Asia hanya terdiri dari Arab, Persia, India, dan Cina. Bagi mereka, daerah yang terbentang luas antara Persia dan Cina semuanya
adalah “Hindia”. Semenanjung Asia Selatan mereka sebut “Hindia Muka” dan daratan Asia Tenggara dinamai “Hindia Belakang”. Sedangkan tanah air kita memperoleh nama “Kepulauan Hindia” (Indische Archipel, Indian Archipelago, l’Archipel Indien) atau “Hindia Timur” (Oost Indie, East Indies, Indes Orientales). Nama lain yang juga dipakai adalah “Kepulauan Melayu” (Maleische Archipel, Malay Archipelago, l’Archipel Malais).
Ketika tanah air kita terjajah oleh bangsa Belanda, nama resmi yang digunakan adalah Nederlandsch- Indie (Hindia Belanda), sedangkan pemerintah pendudukan Jepang 1942-1945 memakai istilah To-Indo (Hindia Timur). Eduard Douwes Dekker (1820-1887), yang dikenal dengan nama samaran Multatuli, pernah mengusulkan nama yang spesifik untuk menyebutkan kepulauan tanah air kita, yaitu Insulinde, yang artinya juga “Kepulauan Hindia” (bahasa Latin insula berarti pulau). Tetapi rupanya nama Insulinde ini ku rang populer. Bagi orang Bandung,Insulinde mungkin cuma dikenal sebagai nama toko buku yang pernah ada di Jalan Otista.

Ulang Janji dan Renungan Hari Pramuka

Naskah Ulang Janji

Menjelang Hari Pramuka, Warga Gerakan Pramuka tentunya akan melaksanakan kegiatan Renungan. Dalam Acara Renungan dilakukan Ulang Janji dengan mengucapkan Tri Satya, berikut sekedar ini contoh naskah Ulang janji yang dibacakan oleh pembina upacara untuk diikuti oleh peserta upacara renungan.


NASKAH ULANG JANJI
PERINGATAN HARI PRAMUKA KE – … TAHUN ……

KWARTIR CABANG GERAKAN PRAMUKA ………….



Adik – adik dan Kakak – kakak warga Gerakan Pramuka yang berbahagia.

Pada malam yang berbahagia ini, marilah kita bersyukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita semuanya.

;;
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Share


Share/Bookmark